銅版ロウケチとは
銅版ロウケチ(銅版押捺ろうけつ染め)とは、簡単に説明してしまえば銅板を組み合わせて作ったスタンプに蝋を付け、布などに押しつけ防染してから染織する技法のことです。
残念ながらその技法は、正倉院の宝庫などに染織品が残されているのみで、道具類も未だ発掘されない、途絶えた技法となってしまいました。
ろうけつ染めというと、現代の日本では筆をつかった技法が主流となっています。正倉院宝庫に残されたろうけつ染めは、同じ模様の型を規則的に並べた文染技法と呼ばれるものの一種で「臈纈ーろうけちー」と呼ばれるものでした。
では、その型には何がつかわれていたのか、これは今でもわかっておりません、ただインドの木版、インドネシアの銅版(チャップ)など、世界には似たような技術が現在も残されており、元正倉院事務所保存課長の松本包夫氏やろうけつ染めの研究をされていた西本多喜江氏等は、これらの技術と宝物遺品の染め跡から「臈纈ーろうけちー」も銅板の断面を使った型が使われていたのではないかと推察されました。そして平成元年ごろに西本多喜江氏の手によって復元された、これが現在の銅版押捺ろうけつ染めです。
「臈纈ーろうけちー」の特徴として物語性や他の技法には見られないおおらかさが感じられます。
通常の文染技法は規則的な模様が正確に並んでいるのが特徴ですが、「臈纈ーろうけちー」はそういった規則的な模様でも所々にズレが見られ、それは職人が楽しくリズミカルに版を押していった結果の様に思われるのです。「臈纈ーろうけちー」を復元させた西本多喜江氏との手紙などのやり取りでも、まるで当時の職人たちの鼻唄の調べが聴こえてくる様だと同様の見解が交わされました。
Apa itu dōban rōkechi?
Dōban rōkechi (dōban ōnatsu rōketsuzome: celup rintang lilin cap tembaga) bila dijelaskan secara singkat adalah teknik pewarnaan kain yang dilakukan dengan menempelkan lilin pada cap yang terbuat dari rangkaian blok tembaga, yang kemudian ditekan pada kain untuk membentuk perintang warna pada proses selanjutnya, yakni pencelupan.
Sayangnya, teknik ini telah punah dan hanya menyisakan sejumlah karya kain celup yang ditemukan di gudang harta Shōsōin, namun belum ada alat-alat pembuatnya yang dapat ditemukan.
Bila kita berbicara tentang rōketsuzome (celup rintang lilin), teknik yang umum digunakan di Jepang masa kini adalah teknik yang menggunakan kuas. Sedangkan rōketsuzome yang tersisa di gudang harta Shōsōin menggunakan apa yang disebut sebagai “rōkechi”, yakni salah satu jenis teknik yang disebut monzome, yang menggunakan sejumlah cetakan berpola serupa yang disusun secara teratur.
Kita masih belum mengetahui cetakan tersebut dibuat menggunakan apa, tetapi teknik yang mirip masih digunakan di berbagai negara di dunia, misalnya teknik blok kayu dari India dan teknik blok (cap) tembaga dari Indonesia. Kaneo Matsumoto, mantan Kepala Bagian Balai Konservasi Shōsōin, dan Takie Nishimoto, peneliti rōketsuzome, telah merumuskan dugaan bahwa bila ditilik dari teknik-teknik tersebut serta bekas pencelupan pada karya-karya peninggalan, tampaknya “rōkechi” juga menggunakan cetakan belahan blok tembaga. Kemudian, sekitar tahun 1989 teknik ini direkonstruksi oleh Takie Nishimoto, dan inilah yang menjadi dōban ōnatsu rōketsuzome di masa kini.
Ciri khas “rōkechi” adalah kita dapat merasakan kisah yang terkandung di dalamnya serta nuansa bersahaja yang tidak dapat ditemukan di teknik-teknik lainnya.
Ciri khas dari teknik monzome biasa adalah pola-pola yang tersusun teratur secara akurat, tetapi pada “rōkechi”, meskipun pola-polanya juga disusun teratur, tampak adanya beberapa penyimpangan yang sepertinya merupakan hasil dari penekanan cap yang dilakukan secara riang berirama oleh pengrajinnya. Dalam korespondensi surat dengan Takie Nishimoto yang merekonstruksi “rōkechi” pun terdapat pertukaran pendapat yang serupa, yaitu seperti terdengar lantunan nada yang disenandungkan para pengrajin kala itu.